Monday, November 9, 2009

Ribuan Orang Baca Puisi Sambut Hari Pahlawan

Semarang (ANTARA News) - Ribuan orang berasal dari berbagai kalangan membaca puisi dalam rangka peringatan Hari Pahlawan bertajuk "Panggung 1001 Puisi Anak Bangsa" di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, di Semarang, Senin.

Setiap orang diberikan kesempatan untuk membacakan satu puisinya dengan memilih salah satu di antara 45 panggung di berbagai tempat di halaman TBRS Semarang.

Mereka terlihat antusias dalam membacakan puisi-puisinya.

Di salah satu panggung, seorang siswi SMA terlihat secara berapi-api saat membacakan puisi yang berjudul "Sebait Kata", sedangkan di panggung lainnya tampak seorang seniman membacakan puisi yang intinya menyoroti tentang hilangnya nilai-nilai kepahlawanan pada saat ini.

Ersalina Wicitananda (16), peserta yang membacakan puisi "Sebait Kata" itu, mengatakan, dirinya menyambut secara antusias pergelaran tersebut karena dapat meningkatkan kreativitas dan kecintaan terhadap kesastraan Indonesia.

"Saya sangat tertarik dengan tema yang disajikan, apalagi kegiatan semacam ini (pembacaan puisi, red.) sangat jarang ditemui di Kota Semarang. Saya berharap kegiatan ini dapat dilangsungkan secara rutin," kata Ersalina yang juga siswi SMAN 1 Semarang tersebut.

Peserta lain, Menur Indreswari (15), juga mengatakan hal serupa. Dirinya berharap kegiatan semacam itu digelar secara rutin untuk mewadahi kreativitas dan minat anak muda di Semarang terhadap karya sastra termasuk puisi.

"Saya tadi membacakan puisi berjudul `Berkobarlah Semangatmu`, untuk mengobarkan lagi semangat kepahlawanan yang dicontohkan para pejuang dulu. Saya berharap nilai-nilai kepahlawanan mereka tidak luntur ditelan perkembangan zaman," kata Menur yang juga siswi SMAN 2 Semarang itu.

Supriyono, guru SMPN 17 Semarang, mengatakan, pihaknya mengirimkan sebanyak 20 siswa untuk tampil dalam pergelaran puisi yang dipelopori Dewan Kesenian Semarang itu.

Sebagian besar puisi yang dibacakan siswa sekolah itu, katanya, karya mereka sendiri.

"Dari 20 puisi yang ditampilkan, sekitar 65 persennya merupakan hasil karya anak-anak sendiri, sedangkan sisanya merupakan puisi yang ditawarkan panitia, karena panitia memang tidak mengharuskan puisi yang ditampilkan adalah puisi-puisi karya para sastrawan terkenal," katanya.

Ketua Dewan Kesenian Semarang, Marco Marnadi, mengatakan, pihaknya membebaskan setiap peserta untuk membacakan puisi asalkan tetap mengusung tema kepahlawanan dan kebangsaan.

Jumlah peserta pergelaran itu tercatat sebanyak 1.515 orang.

"Kami juga tidak melihat latar belakang peserta, baik kalangan pelajar, mahasiswa, seniman, maupun masyarakat umum, semuanya bebas untuk menjadi peserta," katanya.

Pergelaran pembacaan puisi tersebut juga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia karena dinyatakan berhasil menorehkan rekor untuk pembacaan puisi dengan kategori panggung terbanyak.
(*)

COPYRIGHT © 2009

dikutip dari Antaranews, 9 Nopember 2009